Konfigurasi Load Balanching Pada Mikrotik

 Konfigurasi Load Balanching Pada Mikrotik


1. Pengertian Load Balanching pada Mikrotik

Load balancing merupakan proses pendistribusian traffic atau lalu lintas jaringan secara efisien ke dalam sekelompok server, atau yang lebih dikenal dengan server pool atau server farm. Load balancing ini berguna agar salah satu server dari website yang mendapatkan banyak lalu lintas kunjungan tidak mengalami kelebihan beban, mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Sebuah website yang populer biasanya akan mendapatkan lalu lintas kunjungan yang sangat amat banyak dalam satu waktu. Jika salah satu server mengalami kelebihan beban, proses loading dari website tersebut pasti akan lebih lambat dari biasanya, atau bahkan membuatnya tidak bisa diakses sama sekali. Maka dari itu, load balancing adalah hal yang perlu diterapkan.

2. Jenis - Jenis Load Balanching

Berdasarkan konfigurasinya, load balancing dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Hardware Load Balancer

Software Load Balancer

Virtual Load Balancer

Berikut penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis load balancing berdasarkan konfigurasinya.
 

1. Hardware Load Balancer

Hardware Load Balancer merupakan perangkat load balancing yang berbentuk perangkat keras atau fisik. Load balancer ini dapat mendistribusikan permintaan lalu lintas jaringan berdasarkan pengaturan yang diterapkan.

Load balancer ini harus diletakkan bersamaan dengan server di pusat data lokal karena bentuknya yang fisik. Jumlah load balancer yang dipasang dapat disesuaikan dengan jumlah lalu lintas tertinggi. Biasanya, load balancer ini dapat menangani lalu lintas dalam jumlah besar. Namun, Hardware Load Balancer memiliki harga yang cukup mahal.
 

2. Software Load Balancer

Berkat perkembangan perangkat digital, load balancer sudah memiliki versi non-fisiknya. Software Load Balancer termasuk ke dalam perangkat load balancing yang berbentuk perangkat lunak. Artinya, load balancer ini dapat dipasang secara digital pada server. Terdapat dua jenis Software Load Balancer, yaitu komersial dan open source.

Jika dibandingkan dengan Hardware Load Balancer, Software Load Balancer ini harganya relatif lebih murah. Selain itu, load balancer ini juga lebih fleksibel karena Anda dapat mengubah load balancer ini sesuai kebutuhan.
 

3. Virtual Load Balancer

Secara sederhana, Virtual Load Balancer adalah gabungan dari dua jenis perangkat load balancing sebelumnya. Load balancer ini mengombinasikan kedua jenis load balancer sebelumnya ke dalam mesin virtual. Anda akan mendapatkan Hardware Load Balancer yang dipasang sebagai perangkat lunak di dalam mesin virtual.

3. Cara Konfigurasi Load Balance pada PCC Mikrotik

 Pada Artikel Ini, saya akan mengkonfigurasi Load Balance PCC Mikrotik, Sebelumnya Saya Akan Menjelaskan terlebih dahulu pada PCC Berserta Perbedaannya..Pada PCC, Kita dapat menggabungkan Bandwidth internet tersebut, untuk perbedaan Yang lebih detail adalah sebagai Berikut.

  • Load Balance

Load Balance adalah sistem pada routing pada Jaringan ISP1 Down dan Sedangkan pada Sistem jaringan Pada ISP2 Sudah hidup Akan tetapi, Sebuah Perusahaan meminta 2 ISP, Fungsi Tersebut Untuk cadangan koneksi Internet.

  • PCC

PCC Adalah Sistem pada routing yang menggabungkan bandwidth misalnya ISP1 Dibuat 5Mbps Dan ISP2 5Mbps dan Jika dibuat mangle lalu di buat routing, maka dari itu, Kita dapat menambahkan speed 2 kali lipat atau di tambahkan Bandwidthnya dengan speed yang berbeda dari ISPnya. Di perusahaan Jika ada ISP Cadangan, maka akan ada speed lebih dari yang di tentukan oleh telkom. Misal 100mbps Pada 1ISP, Jika ada ISP2 Maka kecepatan bandwidthnya adalah 200mbps. Fungsinya Untuk Menggabungkan speed internet dari yang di tentukan oleh provider tersebut.                               Sebelum Lakukan Konfigurasi, Perhatikan terlebih dahulu Konfigurasinya seperti gambar di bawah ini.



Pada ISP1 Saya akan Menggunakan Media Kabel, dan pada ISP2 Saya akan menggunakan media wireless dengan Membuat Virtual AP Dan IP Addressnya adalah 10.10.10.1 untuk ISP1 Dan 20.20.20.1 Untuk ISP2 Dan untuk client adalah 192.168.10.1Untuk itu, Cara Konfigurasi PCC Tersebut adalah:Pastikan DHCP-Client, IP Address, DHCP-Server dan NAT Sudah Berjalan Setting Terlebih dahulu Firewall Mangle untuk ISP1 Dan ISP2 Dengan cara Buat In interfacenya adalah Ke Laptop client. 



 Lalu Untuk Router ISP1, Gunakan PCC:src address dan port 2/0 untuk ISP1 Dan 2/1 Untuk ISP2.


Dan Gunakan Action mark routing dan namakan routing masing-masing ISP Seperti gambar di bawah ini

Pastikan Paket Pada mangle untuk PCC Sudah Berjalan seperti gambar di bawah ini

 Jika sudah selesai, Hapus dulu routing default otomatis dan Buat Manual pada default Routing, Jangan Lupa, untuk Add mark routing pada tabel routing pada Masing-masing ISP Seperti gambar di bawah ini

 

Jika sudah selesai maka akan muncul Table Route Baru seperti gambar di bawah ini (Pastikan telah mendapat Flag AS)

Ujicoba Speedtest dalam 1 ISP

Sekarang Kita ujicoba speedtest Pada 2 ISP

 

Konfigurasi Pada PPC Mikrotik Berhasil.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOAD BALANCING DI MIKROTIK

Konfigurasi Firewall pada Mikrotik

TUGAS AIJ 01- PENGALAMATAN JARINGAN